All posts by admin

Harga 212 Mart Lebih Mahal, Itu Perjuangan

December 18, 2017 Posted by: Sri Sugiarti

Ketua Komunitas Koperasi Syariah 212 Pasar Rebo, Slamet Arifin mengatakan, tidak mempermasalahkan meskipun 212 Mart Kalisari berdekatan dengan toko tetangga.

Menurutnya, yang terpenting adalah bisa merubah pola pikir jamaah untuk belanja di toko miliknya sendiri yaitu 212 Mart Kalisari ini. Karena toko ini adalah milik umat, dari umat, oleh umat, dan untuk umat.

“Kalau kita bisa merubah pola pikir jamaah, maka insyaAllah bukan masalah besar. Makanya yang paling berat adalah merubah pola pikir, bagaimana kita punya ghirah, bagaimana kita punya militansi untuk belanja di toko sendiri. Itu yang paling berat tapi harus dilakukan,” ungkap Slamet.

Namun demikian, Slamet mengakui kadang selisih harga masih jadi masalah. Dalam setiap sosialisasi 212 Mart, dirinya mengaku, jamaah kerap melontarkan pertanyaan terkait selirih harga tersebut.

“Ketika, saya sebutkan harga kurang lebih sama, maka sebenarnya itu sudah reda pertanyaan,” ujarnya.

Tetapi, kata dia, dirinya selalu mengajak jamaah untuk semangat militansi. Slamet pun mencontohkan ucapan Ustad Abdul Somad.”Kalau jauh sedikit itulah langkah ibadahmu, kalau mahal sedikit itulah infakmu. Kalau lebih mudah-mudah terus, perjuanganmu yang mana?”.

“Jadi itulah nilai perjuangan yang ada di 212 Mart. Baru terasa sedikit lebih mahal, tempat lebih jauh dan sebagainya. Justru itu perjuangan kita, dan itu jangan lupa dicatat oleh Allah SWT. Tidak sia-sia,” tegas dia.

Slamet tak memungkiri kalau harga memang selalu menjadi pertimbangan ibu-ibu. Oleh karena itu, kata dia, kita tidak boleh berhenti mengajak mereka dan memberikan pemahaman bahwa 212 Mart ini toko milik mereka.

“Kalau pun sedikit lebih mahal, nanti diakhir tahun kita akan mendapatkan keuntungan,” tukasnya.

Sedangkan, lanjut dia, kalau belanja di toko sebelah nggak dapat untung. Toko itu milik orang asing, yang kalau dapat untung dibawa ke negerinya.

“Perjuangan Islam di luar negeri itu berat sekali. Kita ini hanya diselembelih 500 rupiah. Nggak seberapa, tidak akan kaya hanya sekedar segitu,” pungkas Slamet.

.

.

212 Mart Cikarang Barat
(Koperasi Amanah Mulia Usaha Sejahtera)
(KAMUS)
Cikarang Barat, Bekasi

Sukseskan 212 Mart, Jamaah Harus Militan!

Sukseskan 212 Mart, Jamaah Harus Militan!

November 15, 2017 Posted by: Sri Sugiarti Category: Berita

Komitmen dan militansi dibuktikan dengan mengalihkan belanja harian ke 212 Mart. Berani?

Ketua Komunitas Koperasi Syariah 212 Tangerang Selatan (Tangsel), Kusmanto mengatakan, ghirah ekonomi umat di komplek perumahaan Puspitek, Tangerang, Banten sangat tinggi dalam upaya membangkitkan ekonomi umat Muslim Indonesia.

Terbukti, kata dia, sebanyak 290 anggota yang bergabung sebagai investor gerai 212 Mart Puspitek. Adapun dana penyertaan bermetode portofolio atau saham. Kepemilikan saham peranggota minimal Rp 500 ribu dan maksimal Rp 20 juta.

212 Mart Puspitek ini berada di bawah payung hukum Koperasi Umat Madani Bersatu (KUMB) yang anggotanya sudah mencapai 750 orang lebih. Gerai 212 Mart Puspitek ini, adalah yang ketiga didirikan oleh KUMB.

“Alhamdulilah 212 Mart Puspitek, gerai ketiga kami sudah diresmikan Sabtu, 11 November 2017. Saat grand opening (GO) omzet meraih Rp 33 juta. Ini murni transaksi tanpa voucher,” kata Ketua Komunitas Koperasi Syariah 212 Tangsel, Kusmanto kepada Koperasi Syariah 212, dihubungi Rabu (15/11).

Bahkan pada hari kedua, jelas dia, omzet tetap stabil di angka Rp 19,5 juta, dan hari ketiga mencapai Rp 7 jutaan. “InshaAllah stabilitas omzet harian akan terus terjaga dengan baik. Adapun tipe gerai ini adalah tipe C,” kata Kusmanto.

Dirinya pun menghimbau agar semua anggota yang gabung dengan KUMB agar tidak sekedar komitmen tapi harus mengalihkan belanja harian secara militan. “Kita ini belum bisa bersaing masih jauh dibandingkan toko tetangga. Maka dihimbau agar jamaah bukan sekedar komitmen, tapi wajib untuk mengalihkan belanja harian secara militan ke gerai 212 Mart yang sudah kita dirikan,” tegas Kusmanto.

Dalam pengembangan, juga memfasilitasi produk-produk Usaha Kecil Menengah (UKM) dipasarkan di 212 Mart Puspitek. Bahkan saat GO saja sudah banyak produk UKM yang dipasarkan. Kedepan pun akan terus bertambah jumlahnya. Namun demikian, kata Kusmanto, khusus untuk produk UKM ini ada tim devisinya yang akan menyeleksi kelayakan kualitas produk tersebut, jadi tidak langsung masuk ke gerai.

Bahkan untuk produk UKM ini juga dibuat aplikasi tersendiri sehingga tidak gabung dengan produk dari Hydro. Hal ini untuk memudahkan pengawasan dan pengembangan dalam upaya pemasaran produk-produk di gerai 212 Mart Puspitek. Selain itu, sistem aplikasi online atau shopping online juga sedang disiapkan.

Sistem shopping online ini untuk memudahkan jamaah memesan produk-produk yang akan dibelikan ketika mereka tidak bisa datang membeli tapi bisa lewat aplikasi tersebut, dan kemudian akan dianter.

Selain itu, tambah Kusmanto, kedepan akan dikembangkan unit usaha lain seperti properti. ”Properti dan deleveri order menjadi satu kesatuan yang harus disiapkan dalam menyukseskan gerai 212 Mart ini,” katanya.

Rencananya, dalam waktu dekat KUMB yang berkantor di Perkantoran Plaza Bintaro Blok B-212 Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan ini akan membuka gerai ke 4 di Komplek Masjid Al Muhajidin Pamulang, dan gerai ke 5 di MRBJ Bintaro Jaya, Sektor IX.

“Sembari terus berbenah dengan berbagai perlengkapan operasional seperti aplikasi shopping online, aplikasi UKM, penambahan unit usaha, dan persiapan laporan anggota tahunan. InshaAllah akan membuka gerai ke 4 dan 5. Mohon doanya,” ungkap Kusmanto.

Kusmanto berharap ke depan KUMB dapat memiliki agen atau distributor untuk memudahkan pemasaran produk-produknya. Sehingga harga-harga produknya bisa lebih murah, dan juga bisa melayani gerai 212 Mart yang lain serta menghidupkan warung dan toko di sekitarnya.

“Cita-cita kami bisa miliki distribusi agen, kalau distribusi center (DC) mah KS 212 Pusat, dan kami akan mendukung. InshaAllah bisa mengalahkan toko tetangga, Itu kita harapkan,” pungkas Kusmanto.

Sumber:

Sukseskan 212 Mart, Jamaah Harus Militan!

Alfamidi di Depan 212 Mart Parung Bingung Tutup

Alfamidi di Depan 212 Mart Parung Bingung Tutup

November 10, 2017 Posted by: Ibrahim Aji Category: Berita

Berdiri berseberangan dengan gerai 212Mart Parung Bingung, Depok, tetiba Alfamidi tutup. Ada apa?

Info tutupnya Alfamidi di seberang gerai 212 Mart beredar di berbagai grup Koperasi Syariah 212. Belum jelas penyebabnya apa. Yang jelas, menurut Hidayati, Ketua Koperasi koperasi syariah Amanah Bersama Ummat (ABU), gerai Alfamidi itu tutup sejak 31 Oktober 2017. Sebelum tutup menurut pengamatannya “Masih ada yang belanja di sana (AlfaMidi—red)”, kata Hidayati S. melalui pesan singkatnya kepada Koperasi Syariah 212.

Koperasi ABU adalah badan hukum yang menaungi gerai 212 Mart Parung Bingung.

Ketika ditanya, apakah mungkin AlfaMidi tersebut tutup karena kehadiran gerai 212 Mart, tepat di seberang jalan? Hidayati menjawab, “Bisa jadi!”.

Lokasi kedua gerai ini adalah di Parung Bingung, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Depok.

Sumber:

Alfamidi di Depan 212 Mart Parung Bingung Tutup

212 Mart Mustika Jaya Terus Berbenah Diri

212 Mart Mustika Jaya Terus Berbenah Diri
September 22, 2017, Posted by: Sri Sugiarti, Category: Berita

Sejak diresmikan pada 10 Juni 2017, 212 Mart Mustika Jaya terus berbenah diri dalam melayani masyarakat. Salah satunya, dengan membuat kartu anggota untuk memonitor jumlah jamaah berbelanja.

212 Mart Mustika Jaya ini terletak di Ruko Zamrud Blok A05 Jalan Raya Dukuh Zamrud, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat.

“Kami membuat kartu anggota lokal, sebelum ada dari pusat. Kartu ini baru berjalan dua minggu. Nomor anggota dimasukkan ke sistem belanja, sehingga bisa memonitor anggota secara umum bergerak berbelanja,” ujar Arif Indarto, Sekretaris 212 Mart Mustika Jaya kepada Koperasi Syariah 212 dihubungi, Rabu (20/9) malam.

Karena termonitor itu, jelas dia, apabila ada anggota yang belum belanja akan diingatkan untuk belanja di toko milik umat ini, yang dibangun secara berjamaah. Sehingga 212 Mart Mustika Jaya ini berkembang dalam upaya mendorong kebangkitan ekonomi umat Muslim Indonesia.

“212 Mart Mustika Jaya ini dari umat, oleh umat, dan untuk umat. Maka, umat harus berkomitmen untuk belanja di toko milik sendiri. Kami pengurus akan selalu mengingatkan,” ujar Arif.

Gebrakan lainnya yaitu, 212 Mart Mustika Jaya akan menerapkan sistem delivery order. Sistem ini, kata Arif, bertujuan memudahkan jamaah berbelanja produk-produk yang dibutuhkan tanpa harus datang ke toko.

“Kami sedang persiapan sistem delivery order untuk memudahkan anggota belanja. Karena ada beberapa jamaah yang rumahnya jauh dari lokasi 212 Mart ini. Delivery order ini untuk melayani satu Kecamatan dulu,” jelasnya.

Untuk memudahkan anggota, kata Arif, pihaknya akan membuat katalog ragam pilihan produk lengkap dengan harga yang kompotitif.

Katalog ini akan disebar kepada anggota dan warga lainnya.Sehingga mereka bisa memilih dan memesan produk yang dibutuhkan melalui aplikasi Whatsapp (WA), SMS atau telepon langsung ke 212 Mart Mustika Jaya.

“Untuk layanan delivery ini akan ada orang yang khusus menangani. Pengirimannya gratis, sistem kirimnya dua kali sehari yaitu pukul 10.00 WIB dan 17.00 WIB. Ini sistem yang akan kami persiapkan,” ungkap Arif.

Untuk katalog, menurut dia, tidak hanya produk-produk dari Hydro, tapi juga menampilkan pilihan produk Usaha Kecil Menengah (UKM). Ada sekitar 20 produk UKM dari anggota yang dipasarkan di 212 Mart Mustika Jaya. Ke depan jumlah produk ini akan terus bertambah.

“UKM ini mitra 212 Mart Mustika Jaya. Sistem transaksinya tidak sinkronisasi ke pusat. Beda dengan produk dari Hydro yang langsung tersinkronisasi dengan pusat. Tapi untuk pembayaran tetap di satu kasir,” papar Arif.

Diakui Arif, pemasaran produk UKM di toko 212 Mart Mustika Jaya ini belum lama. Namun omzetnya sudah terbilang lumayan. “Alhamdulillah omzet produk UKM capai Rp 5 juta dalam waktu dua minggu ini. Insyaallah akan terus bertambah,” ujarnya.

Adapun, jelas Arif, omzet 212 Mart Mustika Jaya pada awal buka sepanjang bulan Juni 2017 mencapai Rp 108 juta. Namun omzet per Juli menurun, dan melejit lagi pada Agustus 2017 mencapai Rp 189 juta.

“Target omzet Rp 9 juta perhari, tapi saat ini baru Rp 6 juta perhari,” ujarnya.

Harapan kedepan, 212 Mart Mustika Jaya bisa mensuplai barang ke warung-warung tetangga yang ada di lingkungan. Untuk itulah, kata Arif, pihaknya berencana membuat Distribution Center (DC) dengan tujuan untuk memenuhi suplai barang kepada warung-warung.

Pasalnya, kata Arif, untuk pemenuhan barang ke warung-warung saat belum bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan dari Hydro. Mengingat pihak Hydro sendiri belum bisa memberikan diskon, sehingga tentunya harus mencari solusi dalam upaya mendorong kebangkitan ekonomi umat.

Salah satu upaya adalah mensuplai barang ke warung-warung tetangga yang ada di sekitar 212 Mart Mustika Jaya.”Rencananya, kami akan membentuk DC produk-produk UKM,” ujarnya.

Setelah membenahi gerai 212 Mart Mustika Jaya dengan baik dari segala sistemnya. Dikatakan Arif, kemudian akan dibuka gerai kedua pada awal 2018 mendatang.

“Insyaallah pada Januari 2018 akan dibuka gerai 212 Mart kedua di Kelurahan Kemuning. Mohon doanya,” pungkas Arif.

.

Sumber:
https://www.koperasisyariah212.co.id/212-mart-mustika-jaya-terus-berbenah-diri/

.

.

212 Mart Cikarang Barat
(Koperasi Amanah Mulia Usaha Sejahtera)
(KAMUS)
Cikarang Barat, Bekasi

Jamaah Retailiah Indonesia

Jamaah Retailiah Indonesia
August 25, 2017 Posted by: Koperasi Syariah 212 Category: Blog

Oleh: Ahmad Juwaini (Direktur Eksekutif Koperasi Syariah 212)

Kaum Muslimin telah diberikan panduan langsung dari Allah SWT Sang Pemilik Alam Semesta ini agar melaksanakan shalat berjamaah dengan tertib dan rapi.

Jika imam telah bergerak melaksanakan takbir, maka semua makmum serentak mengikutinya. Begitupun apabila imam ruku dan sujud, semua jamaah harus ruku dan sujud.

Semua gerakan makmum terbimbing melalui komando dari imam. Semua jamaah melaksanakan gerakan secara serempak, sehingga membentuk harmoni yang indah.

Perilaku shalat berjamaah ini, hendaknya dipraktikkan umat Islam dalam segala bidang kehidupan. Demikian pula dalam bidang ekonomi, umat Islam harus mempraktekkan pola ekonomi berjamaah. Gerakan ekonomi umat harus mencerminkan perilaku berjamaah yang bergerak tertib dan rapi. Umat harus membiasakan diri menjalankan praktek ekonomi yang tertata dalam satu barisan yang serempak.

Salah satu bidang ekonomi yang harus menjadi garapan umat secara berjamaah adalah bidang retail. Berpuluh tahun, umat Islam mengalami keterpurukan dalam bidang retail. Kehidupan retail umat dikuasai oleh tangan-tangan asing dan mereka yang bukan Muslim. Sumber daya belanja umat dalam bidang retail yang begitu besar dikeruk oleh mereka dengan leluasa.

Manakala sebagian umat Islam berusaha membuka toko retail, maka tidak berapa lama kemudian akan dikepung dengan toko mereka yang begitu kuat. Begitu mudah toko umat dikalahkan, karena hampir semua umat pelaku retail bergerak secara sendiri-sendiri.

Umat Islam selaku pembeli, tercerai-berai dalam kepentingan personal. Umat Islam hanya mementingkan logika kepentingannya secara individual. Kalau barangnya tersedia, harganya murah, pelayanan baik, lokasinya dekat, maka langsung dibeli.

Tidak penting lagi melihat apakah penjualnya Muslim atau bukan Muslim. Umat Islam hanya bertindak nafsi-nafsi sesuai dengan dorongan rasional individual semata. Padahal dalam kondisi pabrik-pabrik dikuasai, distributor dikuasai, sistem pasokan dikuasai, maka teramat berat bagi umat Islam untuk langsung head to head mengadu kekuatan faktor obyektif semata.

Di sinilah pentingnya umat untuk kembali merapikan barisan dalam bidang retail. Umat Islam harus segera membentuk jamaah retailiah yang kokoh. Pondasi dasar pembangunan jamaah retailiah ini adalah niat mengabdi kepada Allah SWT untuk mengembalikan kejayaan ekonomi umat.

Dibutuhkan energi pemihakan umat untuk mengutamakan kepentingan sesama umat di atas kepentingan obyektif individual. Energi pemihakan ini setidaknya diperlukan pada fase awal pembangunan jamaah retailiah.

Tentu saja setelah bangunan jamaah retail ini mulai rapi, semua jaringan retail umat juga harus sanggup untuk bertarung dalam keunggulan obyektif sebagai jaringan retail profesional dan sehat.

Energi pemihakan ini harus dipandang sebagai upaya pengorbanan umat dalam rangka mencari keridhoan dari Allah SWT. Umat Islam harus bersama-sama patungan untuk menegakkan outlet-outlet minimarket Muslim. Umat juga harus bersama-sama membangunkan jaringan distributor Muslim. Tentu saja umat Islam pun harus menghadirkan pabrik-pabrik yang menghasilkan berbagai produk yang diperlukan Muslim. Akhirnya tentu saja umat Islam juga harus memiliki pasokan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan pabrik dan konsumen Muslim.

Umat Islam harus belajar berkawan dan bekerjasama dengan sesama Muslim. Selama usaha retail itu milik Muslim, maka umat Islam harus mendukung. Bukan hanya saling mendukung, juga bisa saling sinergi dan memperkuat.

Umat Islam harus membuat rantai berjenjang jamaah retailiah. Setiap komponen umat yang terlibat dalam bidang retail akan membentuk barisan yang terhubung dengan rapi. Manakala jaringan jamaah retailiah ini tertata dengan baik, maka setiap bagian umat akan menjadi bagian dari orkestra ekonomi umat yang terpandu dengan baik oleh dirigen umat yang kompeten dan dipercaya.

.

Sumber:
https://www.koperasisyariah212.co.id/jamaah-retailiah-indonesia/

.

.

212 Mart Cikarang Barat
(Koperasi Amanah Mulia Usaha berSama)
(KAMUS)
Cikarang Barat, Bekasi

Indonesia Berjamaah

Indonesia Berjamaah
August 28, 2017 Posted by: Koperasi Syariah 212 Category: Blog

Oleh: Abdussalam (General Manager (GM) Koperasi Syariah 212)

Di sebuah grup yang saya ikuti, ada yang bertanya begini, setelah si penanya sebelumnya memosting berita tentang segala lini produk dalam negeri kita ternyata sudah banyak yang dikuasai oleh Asing atau Aseng. Terakhir, dia bertanya, “Kenapa hal ini bisa terjadi di Negeri kita?? Padahal kita mayoritas Muslim?”

Spontan saya mencoba menjawab.

“Ini bisa saja terjadi kawan, bahkan sangat mungkin terjadi, ketika umat Islam sebagai mayoritas di Negeri ini tidak lagi mengindahkan nilai-nilai imtaq dan budaya berjamaah yang menjadi ciri khas (karakter) bangsa ini sejak dahulu. Kita dulu itu bisa mengalahkan penjajah Belanda, Jepang, tentara sekutu, bukan karena senjata kita hebat, punya pesawat jet tempur siluman, nuklir, dan lain-lain. Tapi karena kita Berjamaah, bersatu.

“Dulu, saya masih ingat, sewaktu saya masih kecil, dan anak-anak seumuran saya, rerata mayoritas orang tuanya, selepas maghrib, kami semua dididik oleh orang tua kami masing-masing untuk senantiasa istiqamah nderes Alquran, belajar tajwid, mengaji ilmu agama secara silih berganti, dengan sistem kuno, yaitu sorogan, kadang tentang fikih (masalah ibadah dan muamalah sehari-hari), tauhid (keesaan tuhan), akidah (keyakinan paham ahlussunnah wal jamaah), nahwu sharraf, dan sebagainya.

Mengaji hingga masuk waktu shalat Isya, kita shalat Isya Berjamaah. Di situ kita ditanamkan oleh orang tua kita, akan nilai-nilai religius yang menjadi karakter diri kita, seperti makna sebuah kejujuran, kebersamaan, ketekunan, sopan santun, amanah, kedisiplinan, etika menghadap kepada Tuhan, dan hubungan sesama, dan sebagainya.

Tapi sekarang, kita menyaksikan, anak-anak kita sehabis maghrib, sudah menongkrong di depan TV sambil menonton sinetron, orangtuanya sibuk bermain HP, atau masih sibuk mengurusi dunia, shalatnya sendiri-sendiri, kadang bolong-bolong. Hingga akhirnya, generasi yang muncul saat ini adalah generasi sinetron; pandai bersandiwara, pandai berbual, dan mudah digoyah karakternya dengan fulus dan dunia, mudah terpedaya dengan tampilan indah di luar namun busuk di dalam.”

“Saya jadi teringat, Kisah Sejarah Islam di waktu Zaman Khalifah Ali Bin Abi Thalib, saat beliau ditanya rakyatnya, “Wahai Imam, kenapa keadaan kaum Muslimin kacau balau, penuh pemberontakan, dan tidak bersatu? Padahal dulu di Zaman Rasulullah Saw aman, sejahtera, semuanya rukun dan bersatu? ” Jawaban beliau sangat sederhana dan ini menjadi cambuk buat kita semua. Beliau menjawab, “Dulu waktu Rasulullah Saw masih hidup dan memimpin kami, rakyat yang dipimpinnya adalah seperti kami. Dan sekarang giliran kami yang memimpin, rakyat yang dipimpinnya seperti kamu! “.

Kualitas generasi dari masa ke masa, terus mengalami kemerosotan. Baik soal akidah, tauhid, fikih, muamalah (ekonomi), siyasah (politik), dan ghiroh bela Islamnya lemah. Generasinya tidak bisa membaca Alquran, apalagi memahami ajarannya dengan baik. Karena mereka lebih suka yang serba instan. Makannya mie instan, belajarnya juga instan, cukup pada Kyai Google, hingga ingin kaya secara instan. Wajar kalo pada akhirnya kekayaannya juga hilang secara instan.

Zaman sekarang, ghiroh kita bersatu (berjamaah) hanya pada sebatas saat shalat. Habis itu, kembali lagi jalan sendiri-sendiri. Bermuamalah sendiri-sendiri, buka toko retail sendiri-sendiri, bisnis properti sendiri-sendiri, semua dilakukan secara individu. Takut berjamaah, karena takut bagiannya berkurang atau sedikit karena dibagi kepada orang banyak.

Para sahabat di zaman dulu, ghiroh berjamaah diaplikasikan bukan hanya pada saat shalat, melainkan di semua aspek, mulai ibadah, muamalah, dan siyasah. Sehingga umat Islam terdahulu bisa mengalahkan Kerajaan Bizantium Romawi dan Persia yang sangat besar karena jemaahnya kuat.

Filosofi berjamaah itu, Imamnya satu, lainnya makmum. Satu komando dari imam, lainnya ikut. Bukan berjamaah, jika Imamnya banyak, atau makmumnya bergerak sendiri-sendiri. Jadi, makna jemaah itu, harus ada yang diangkat menjadi pemimpin, dan lainnya menjadi makmum yang taat pada Imamnya. Jangan jadi pihak ketiga kata Nabi, maka kau akan celaka. Yaitu menjadi Imam yang tidak ditaati makmumnya atau menjadi makmum yang tidak taat kepada imamnya.

Masjid di zaman Nabi tidak hanya dijadikan sebagai pusat kegiatan ibadah un sich, melainkan juga difungsikan untuk bermusyawarah tentang ekonomi ummat, keadaan politik ummat, sosial ummat, dan sebagainya. Ini harus digalakkan kembali. Agar ummat menemukan pencerahan dalam setiap problem kesehariannya. Sehingga masjid memiliki daya pikat seperti magnet yang mampu menarik masyarakatnya untuk berjamaah.

Layaknya pasar, karena memiliki magnet yang kuat, yaitu mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, maka pasar selalu ramai, tanpa harus diumumkan datang, tanpa harus diundang, dan tanpa ada panitia Atau EO yang membuat iklan. Masjid jika sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, pasti akan banyak dikunjungi para jamaahnya.

Nah, Sekarang….

Bagaimana kita mau mengalahkan mereka, kalau kita banyak hidup dari hasil mereka. Kita masih menabung membesarkan Bank milik mereka, kita terus mensubsidi dana mereka, kita terus sibuk menjadi pembeli setia produk mereka. Dana-dana kita dengan bangga diletakkan di Bank mereka, dan sebagainya. Jujur saja, silahkan cek ATM yang menghiasi dompet Anda. Lebih dominan Bank milik kita sendiri atau milik asing/aseng? Di sinilah persoalannya!

Ini adalah pekerjaan rumah (PR) kita bersama. Mari Kita mulai dari dalam rumah sendiri. Jangan terlalu ambisi ingin memperbaiki seluruh ummat, perbaiki diri sendiri dulu, keluarga di rumah, perkuat barisan kecil kita di dalam rumah, shalatnya, ngajinya, infaknya, kemudian perbaiki hubungan dengan tetangga sekitar, dan baru merambah ke bagian yang lebih luas. Kadang, banyak orang hebat, bisa memimpin rapat dengan ribuan karyawannya, namun belum tentu hebat ketika memimpin rapat di rumahnya atau di RT/RW nya.

Kadang ada juga yang hebat dengan teori ekonominya di kampus dan di seminar, tapi belum pernah satu pun menerapkan ilmu ekonominya pada kondisi bisnis riil di lapangan. Karena belum tentu mereka yang jago teori risk management, jago teori wirausaha, dia akan berhasil memimpin usaha di lapangan. Karena teori kadang indah di buku teks, dan bertolak dengan realita di lapangan. Semoga kita terus diberikan hidayah dan inayah oleh Allah Swr agar terus Istiqomah di jalan-Nya dan terus menjadi manusia yang anfa’uhum linnas, selalu Berjamaah dan bangun generasi anak-anak kita cinta Alquran dan Nabinya.

Allahu Akbar!!!

#RenunganPribadi

Buat Diri Saya sendiri.

.

Sumber:
https://www.koperasisyariah212.co.id/indonesiaberjamaah/

.

.

212 Mart Cikarang Barat
(Koperasi Amanah Mulia Usaha berSama)
(KAMUS)
Cikarang Barat, Bekasi

Komunitas KS212

Kegiatan, Pengesahan, Pengurus Komunitas Koperasi Syariah 212
August 31, 2017 Posted by: Ibrahim Aji Category: Blog

Ini adalah serial Panduan Komunitas KS 212, kunjungi terus halaman ini untuk membaca seri terbaru Panduan Komunitas KS212. Karena panjanganya, tidak bisa kami tayangkan dalam satu artikel.

Komunitas Koperasi Syariah 212, layaknya komunitas lain, memiliki berbagai kegiatan yang sejalan dengan visi dan misi Koperasi Syariah 212 (KS212), di antara kegiatan tersebut adalah:
1. Melakukan pendaftaran anggota baru KS 212 sesuai prosedur.
2. Memasarkan dan menjual produk-produk KS 212 pusat dengan memenuhi ketentuan dan syarat yang berlaku.
3. Bekerjasama dengan KS 212 pusat menyelenggarakan berbagai jenis training dan pengembangan kompetensi
4. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosialisasi dan pengembangan komunitas.
5. Menggagas bisnis dan pengembangan produk lokal yang dapat dikerjasamakan dengan pusat dan dengan komunitas lainnya.

Tentu saja, Komunitas KS212 harus mendapat pengesahan dari pengurus KS212 untuk mulai dapat melakuka kegiatan-kegiatan tersebut di atas. Pengesahan diperlukan untuk memastikan sebuah Komunitas KS212 telah mengikuti berbagai ketentuan dan panduan dari KS212.
1. Pengesahan Komunitas KS212 dilakukan oleh KS 212 pusat, setelah mempelajari usulan dari calon komunitas yang telah memenuhi persyaratan minimal yang ditetapkan.
2. KS 212 Pusat berhak melakukan permintaan data tambahan dan verifikasi sebelum mengesahkan Komunitas KS 212.
3. Calon Komunitas KS212 yang telah memenuhi syarat akan disahkan oleh KS 212 Pusat dengan menerbitkan Surat Keputusan.

Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, Komunitas KS212 harus memiliki pengurus. Berikut ini adalah susunan dan panduannya:
1. Pengurus Komunitas terdiri dari minimal :
– Seorang Ketua
– Seorang Sekretaris
– Seorang Bendahara
– Tiga (3) orang penasehat

2. Pengurus komunitas diusulkan oleh komunitas dan diangkat serta disahkan oleh pengurus KS212 pusat melalui proses verifikasi dan pertimbangan kompetensi.
3. Calon pengurus komunitas yang telah memenuhi persyaratan akan disahkan oleh Pengurus KS 212 dengan menerbitkan Surat Keputusan.
4. Masa Jabatan Pengurus Komunitas adalah tiga (3) tahun dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.
5. Masa Jabatan Ketua komunitas secara berturut-turut adalah maksimal dua periode.

Tidak sembarang orang dapat menjadi pengurus Komunitas KS212. Berikut adalah persyaratannya:
1. Berusia antara 21 – 65 Tahun, kecuali penasehat
2. Bukan Pengurus efektif partai politik
3. Bukan Anggota separatis NKRI
4. Bukan Pengikut aliran sesat yang dilarang oleh MUI

Bersambung….

Sumber:
https://www.koperasisyariah212.co.id/kegiatan-pengesahan-pengurus-komunitas-koperasi-syariah-212/

.

.

Panduan Komunitas Koperasi Syariah 212
August 30, 2017 Posted by: Ibrahim Aji Category: Blog

Komunitas Koperasi Syariah 212 (KS 212) adalah sekumpulan orang yang berhimpun pada satu komunitas dalam rangka mengembangkan ekonomi umat berlandaskan Spirit 212.

Lingkup Komunitas dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: (1) komunitas berbasis wilayah; dan (2) komunitas berbasis kesamaan organisasi.

Komunitas Berbasis Wilayah. Lingkup Wilayah yang dimaksud dalam komunitas ini adalah wilayah Kota atau Kabupaten. Dalam hal, terdapat lebih dari satu komunitas pada satu Kota atau kabupaten, maka KS 212 Pusat akan menetapkan lingkup wilayah dari setiap komunitas.

Komunitas Berbasis Kesamaan Organisasi. seperti perusahaan, asosiasi, klub dan yang sejenisnya. Organisasi yang dimaksud dalam komunitas ini adalah organisasi yang telah memiliki Badan Hukum resmi dan bukan partai politik.

Misalnya sebuah koperasi ingin menjadi Komunitas, maka harus memiliki badan hukum yang sudah berjalan minimal 6 (enam) bulan.

Syarat Komunitas
Untuk Komunitas Berbasis Wilayah, persyaratannya adalah:
1. Memiliki minimal anggota 100 orang yang berada pada wilayah yang sama.
2. Memiliki minimal 100 anggota yang sudah terdaftar menjadi anggota pada KS 212 (minimal sudah membayar simpanan pokok dan simpanan wajib).
3. Memiliki tempat untuk melaksanakan kegiatan usaha dan pembinaan ekonomi syariah. Tempat tersebut bisa dimiliki, disewa atau pinjam pakai.

Untuk Komunitas Berbasis Kesamaan Organisasi, persyaratannya adalah:
1. Memiliki minimal anggota 100 orang yang merupakan anggota organisasi yang sama, atau karyawan perusahaan yang sama.
2. Memiliki minimal 100 anggota yang sudah terdaftar menjadi anggota pada KS 212. (minimal sudah membayar simpanan pokok dan simpanan wajib).
3. Memiliki tempat untuk melaksanakan kegiatan usaha dan pembinaan ekonomi syariah. Tempat tersebut bisa dimiliki, disewa atau pinjam pakai.

Nah, itu tadi jenis komunitas dan persyaratannya. Anda mungkin bertanya, apa sih gunanya komunitas? Yang jelas, ia menjadi kepanjangan tangan dari KS212. Itu dari sisi KS212. Dari sisi anggota, komunitas membangun silaturahim antaranggota. Dari silaturahim ini berkembanglah kegiatan dan bisnis berjamaah. Adapun sesuai panduan dari Pengurus KS212, komunitas memiliki tugas, yaitu:

1. Menjadi pusat informasi KS 212 di daerah atau organisasinya
2. Menjadi Pusat pendaftaran anggota KS 212 sesuai prosedur yang ditetapkan oleh KS 212
3. Melakukan kajian bisnis syariah
4. Melakukan kegiatan training dan pengembangan kompetensi
5. Menjadi Pusat bisnis komunitas

Bersambung…

Sumber:
https://www.koperasisyariah212.co.id/panduan-komunitas-koperasi-syariah-212/

.

.

212 Mart Cikarang Barat
(Koperasi Amanah Mulia Usaha berSama)
(KAMUS)
Cikarang Barat, Bekasi

Energi Dahsyat KS 212

Koperasi Syariah 212 Bisa Kalahkan 9 Naga
August 23, 2017 Posted by: Sri Sugiarti Category: Berita

Rangkuman 3 Faktor Kebangkitan Ekonomi Umat:
1. Pertumbuhan midle class Muslim (2030 mendominasi)
2. Persatuan Umat Islam (Spirit 212)
3. Momentum pemilihan pemimpin umat

Chief Excecutive Officer (CEO) Rumah Zakat, Nur Efendi menilai kebangkitan ekonomi umat itu terkait dengan tiga momentum. Pertama, kata Nur, adalah midle class Muslim yang sekarang ini bertumbuh, bahkan diprediksi tahun 2030 itu kelas ini akan mendominasi Indonesia sehingga ini merupakan peluang bagi perekonomian umat. Contoh sekarang ini bisnis hijab menjamur. Ini karena daya pertumbuhan midle class muslim sangat pesat.

Kedua adalah persatuan umat. “Itu kan nggak tahu aksi 212 itu siapa yang menggerakkan umat Muslim bisa berkumpul dalam suatu waktu, tujuh juta orang, tidak ada insiden, tertib, sampah tidak ada, dan pulangnya juga tertib,” ujar Nur kepada Koperasi Syariah 212 ditemui di sela-sela seminar nasional “Zakat dan Pajak untuk Indonesia” di Hotel Sofyan Tebet, Jakarta, Selasa (22/8).

Nah, kata Nur, persatuan umat inilah momentum kebangkitan ekonomi yang harus diambil peluangnya. “Maka kalau 212 itu bikin Koperasi Syariah 212, itu sudah benar. Sekarang ini launching minimarket 212Mart. Semua itu karena persatuan umat, coba kalau nggak ada. Itu nggak akan terjadi,” ungkap Nur.

Nur mengaku setuju didirikannya KS 212, adalah kekuatan umat. Jika umat tidak bersatu, tidak ada wadah akhirnya sendiri-sendiri, lagi-lagi, peluangnya pun diambil oleh asing-aseng.

Dikatakan Nur, peluangnya harus umat Muslim yang mengambil. Memang dimulai dari yang kita bisa dulu, skalanya kecil tapi lama-lama akan membesar. “Sembilan Naga itu juga tidak ujug-ujug besar, dikembangkan dari sesuatu yang kecil, mereka sendiri kemudian bersatu dan membesar.
Sekarang ini, kita bersatu, kita juga bisa seperti Sembilan Naga. KS 212 bisa mengalahkannya,” ungkapnya.

Nur berharap 212 Mart, ke depannya memiliki pabrikan sendiri. “Kalau punya pabrikan sendiri, itu keren banget bisa mengantikan produk-produk Unilever,” tukasnya.

Namun demikian, Nur berpesan jika nanti memiliki pabrikan, harus hati-hati,jangan kelihatan. Karena menurutnya, kalau sampai kelihatan nanti diborong semua malah tidak bisa produksi lagi alias dimatikan.

Nur pun mencontohkan, seperti kasus mie instan Salami, milik pengusaha Muslim, yang sekarang tidak dipasarkan lagi. “Masih ingat mie Salami nggak? Sekarang sudah nggak ada. Itu dibeli oleh Indofood,” ujarnya.

Nur pun mengibaratkan, telur yang berpotensi jadi ayam. Sehingga harapan Nur, KS 212 ini seperti halnya telur yang berpotensi menjadi peradaban yang besar melalui ekonomi umat.

Adapun yang ketiga dalam kebangkitan ekonomi umat yang paling penting kata Nur, adalah momentum pemimpin pilihan umat.”Jakarta ini jadi momentum. Kalau Jakarta dijadikan duplikasi di daerah-daerah lain, keren. Selesai itu urusan,” tegasnya.

Terdekat lanjut dia, daerah Jawa Barat itu harus dipimpin oleh pemimpin pilihan umat, begitu juga Jawa Tengah.” Jadi menurut Nur, tiga momentum itu yang tepat untuk wujudkan kebangkitan ekonomi umat Muslim Indonesia.

.

Sumber:
https://www.koperasisyariah212.co.id/koperasi-syariah-212-bisa-kalahkan-9-naga/

.

.

212 Mart Cikarang Barat
(Koperasi Amanah Mulia Usaha berSama)
(KAMUS)
Cikarang Barat, Bekasi

Produk Muslim Berlabel 212

Produk Berlabel 212
August 22, 2017 Posted by: Ibrahim Aji Category: Berita

Dalam rangka meningkatkan pemasaran produk hasil pabrik atau usaha kaum Muslimin, Koperasi Syariah 212 (KS 212) akan segera memulai memasarkan produk yang akan diberi label 212.

Pemasaran produk berlabel 212 yang resmi ini akan dilakukan melalui minimarket 212 Mart dan simpul-simpul komunitas muslim yang bekerjasama dengan KS 212.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengundang segenap kaum muslimin yang memiliki produk layak ditawarkan dan bersedia dilabeli 212 untuk mengajukan produknya kepada kami.

Produk yang saat ini kami prioritaskan untuk dilabeli 212 adalah:
1. Minyak Goreng
2. Gula Pasir
3. Beras
4. Air Mineral
5. Tepung
6. Telur
7. Kecap
8. Kopi
9. Tissu

Adapun syarat-syarat mitra yang produknya akan kami labeli 212 adalah sebagai berikut:
1. Pemilik pabrik (pemilik usaha) adalah Muslim
2. Pabrik (usaha) sudah berjalan minimal dua tahun
3. Kapasitas produksi minimal 5000 unit per bulan
4. Produk adalah halal, (diprioritaskan bersertifikat halal)
5. Khusus untuk produk makanan dan minuman, harus mendapat rekomendasi sehat atau aman dari pihak terkait.
6. Semua produk telah memiliki kode produk/ barcode.
7. Memiliki armada pengantaran dari pabrik ke Distribution Center (DC) atau ke gudang jaringan KS 212

Masa pengajuan penawaran produk ini kami buka mulai 23 Agustus sd. 8 September 2017. Setiap produk yang ditawarkan selain disertai sampel produknya, juga dilengkapi dokumen persyaratan sebagaimana tersebut di atas.

Sampel dan dokumen persyaratan, dapat dikirimkan ke:

Kantor Koperasi Syariah 212

Bellanova Country Mall
Ruko Blok RK No. 05-06
Jl. MH. Thamrin No. 8
Sentul City, Bogor 16810

Informasi dan Komunikasi dapat menghubungi :
Hanhan Anwar (081398143325)

.

Sumber:
https://www.koperasisyariah212.co.id/produk-berlabel-212/

.

.

212 Mart Cikarang Barat
(Koperasi Amanah Mulia Usaha berSama)
(KAMUS)
Cikarang Barat, Bekasi

212 Mart Lubang Buaya JakTim

Dua Gerai 212 Mart Lagi Akan Dibuka di Jakarta Timur, Yuk Gabung!
August 16, 2017 Posted by: Sri Sugiarti Category: Berita

Gerai 212 Mart Lubang Buaya telah didirikan Juli lalu. Gerai ini berbadan hukum Koperasi Syariah Komunitas Jakarta Timur (KSKJT), dengan ketuanya Chandra Purnama.

Menurut Chandra, mendirikan KSKJT ini sesuai arahan Koperasi Syariah 212 (KS 212) Pusat. Saat pembukaan 212 Mart Lubang Buaya pada Sabtu (29/7) anggota yang terdata sebanyak 199 orang, tapi terus bertambah seiring waktu. Adapun setoran dana penyertaan kisaran Rp 1 juta sampai Rp 20 juta.
”212 Mart Lubang Buaya ini gerai tipe C, dengan kisaran dana untuk semua termasuk sewa ruko, renovasi, tambah daya listrik, dan lainnya sekitar Rp 750 juta. Sewa ruko pertahunnya Rp60 juta, dan sudah dibayar tiga tahun ke depan,” kata Chandra kepada Koperasi Syariah 212, belum lama ini.

Anggota KSKJT ini adalah anggota komunitas Koperasi Syariah 212 Jakarta Timur. Di Jakarta Timur, kata Chandra, rencanannya akan mendirikan dua lagi gerai 212 Mart yaitu di Kayu Putih dan Ramawangun. Pendirian itu, setelah enam bulan 212 Mart Lubang Buaya ini berkembang.

”Kami akan belajar dulu di 212 Mart Lubang Buaya. Masalah pasti ada, namanya juga dinamika usaha, dinamika organisasi. Tapi ini semua pengalaman. InsyaAllah, gerai kedua nanti bisa lebih efisien dan efektif,” ujar Chandra.

Konsep pengembangan 212 Mart di Jakarta Timur, menurut dia, berbeda dengan konsep di wilayah lain. Kalau di wilayah lain dikatakan Chandra, dalam pengumpulan investasi untuk satu gerai target tercapai, maka pendaftaran ditutup. Untuk buka gerai berikutnya dibuka kembali, tapi begitu investasi tercapai ditutup lagi.

Namun, lanjut dia, di Komunitas Koperasi Syariah 212 Jakarta Timur, konsepnya tidak seperti itu, yakni konsep portofolio yang dipakai. ”Jadi kita punya pool of fund, investor tadi berjamaah. Kita buka satu di Lubang Buaya, mereka bisa investasi lagi untuk gerai kedua, maksimum dana Rp 20 juta, begitu juga untuk gerai ketiga. Jadi perhitungan bagi hasilnya juga bukan perlokasi, tapi untuk keseluruhan total semua gerai,” ungkap Chandra.

Chandra menjelaskan lagi, bagi hasilnya bersifat sharing economy. Ada porsi investor, dana cadangan, dan koperasi. Mengapa ada porsi untuk koperasi? Karena 212 Mart Lubang Buaya ini yang menjalankan ya KSKJT itu, jadi seperti fund manager.

212 Mart ini memiliki visi membangkitkan ekonomi umat, maka Chandra berharap agar jamaah belanja di toko 212 Mart Lubang Buaya ini, bukan malah ke toko lain milik non Muslim. Pihaknya, kata Chandra, meminta agar semua jamaah memegang komitmen untuk belanja di toko sendiri.

Karena untuk bisa mandiri dan bersaing dalam upaya membangkitkan ekonomi umat, maka jamaah harus belanja di toko miliknya yaitu 212 Mart Lubang Buaya ini. ”Kekuatan berjamaah itulah harapan kita,” kata Chandra.

Chandra menghimbau agar semua anggota komunitas KS 212 Jakarta Timur bisa berpartisipasi dalam gerakan berjamaah ini. Karena menurutnya, selama ini umat Muslim hanya menjadi pangsa pasar. Nah, dengan kekuatan berjamaah dan konsep koperasi kebangkitan ekonomi umat Muslim Indonesia bisa terwujud. Ini dikarenakan pangsa pasarnya dari umat, oleh umat, dan untuk umat. Sehingga perputaran ekonomi itu berputar di umat, tidak hanya di wilayah umum.

Dalam pengembangan 212 Mart Lubang Buaya, lanjut dia, selain memasarkan produk umum, pihaknya juga memfasilitasi produk Usaha Kecil Menengah (UKM) baik dari jamaah atau anggota, serta warga sekitarnya. Namun dengan catatan tidak bersaing langsung dengan produk yang sudah ada. Kemudian akan dilihat perkembangannya dalam tiga bulan. Kalau peminatnya banyak akan berlanjut, tapi kalau ternyata tidak satu pun produknya laku, misalnya. Maka produk UKM itu akan ditarik dari gerai tersebut.

.

Sumber:
https://www.koperasisyariah212.co.id/dua-gerai-212-mart-lagi-akan-dibuka-di-jakarta-timur-yuk-gabung/

.

.

212 Mart Cikarang Barat
(Koperasi Amanah Mulia Usaha berSama)
(KAMUS)
Cikarang Barat, Bekasi